Sabtu, 21 Mei 2011

Bebas Jerawat dengan Bawang Putih

0

Jerawat dan luka bekas jerawat acapkali membuat krisis percaya diri. Lazimnya jerawat terjadi saat masa puber, namun banyak juga orang dewasa yang mengalaminya.

Masalah jerawat biasanya mulai dialami saat usia 10-13 tahun. Meski demikian, banyak pengobatannya baru dilakukan saat mencapai usia dewasa, saat mencapai usia 20 ke atas.

"Pada remaja, ada dua hal yang memicu masalah jerawat. Pertama adalah perubahan hormonal dalam tubuh mereka. Pada anak laki-laki, itu karena peningkatan sekresi testosteron dan pada anak perempuan, bisa disebabkan oleh tingginya testosteron dan estrogen," kata dokter
kulit kosmetik, V. Chytra Anand,dari Kosmoderma Klinik, Bangalore, dalam sebuah wawancara seperti dikutip dari laman Times of India.

"Karena hormon ini, sekresi minyak di tubuh meningkat dan kulit menjadi berminyak dan lebih rentan terhadap jerawat . Pemicu lainnya adalah infeksi bakteri," tambahnya.

Anand mengatakan sekitar 90 persen remaja menderita jerawat dalam berbagai tingkat keparahan. Jerawat, memiliki efek psikologis pada anak-anak yang ingin memiliki kulit yang bersih dan cerah. Perawatan medis dan perawatan alami untuk jerawat pun menjadi pilihan untuk menyembuhkan dan menangani masalah penyebab turunnya kepercayaan diri seseorang.

"Krim obat dan pencuci muka atau pengobatan topikal untuk jerawat remaja termasuk benzoil peroksida, sulfur, resorsinol, atau asam salisilat . US Food and Drug Administration (FDA) menemukan obat-obatan ini efektif  mengobati jerawat," ujar Meenakshi Agarwal, seorang ahli bedah kosmetik berbasis di Mumbai.

Jika kondisi memburuk, dokter meresepkan antibiotik oral untuk masalah infeksi bakteri, pil hormonal dan terapi cahaya dengan laser.Namun, biaya laser cukup mahal sekitar Rp900ribu-1,8 juta. Teknik mikrodermabrasi juga dapat digunakan meringankan jaringan parut pasca jerawat dan biayanya dengan biaya Rp400-700ribu.

"Bekas jerawat dapat dihapus dengan bersih menggunakan asam salisilat atau glikolat di klinik pengelupasan kulit. Ffektif juga untuk membersihkan komedo. Selain itu, kulit menjadi asam dan bakteri tidak tumbuh dalam lingkungan asam , "kata Anand.

Tapi dia memperingatkan agar berhati-hati saat melakukan perawatan kulit di salon kecantikan. Sebab, penting melakukan prosedur kecantikan kulit di bawah pengawasan dokter spesialis.

Beberapa solusi alami penghilang jerawat tanpa efek samping mungkin bisa jadi alternatif. Masker bawang putih, lemon, dan lumpur tanah liat bisa membantu meredakan jerawat serta luka parut bekas jerawat tanpa efek samping.

"Untuk menghindari jerawat, bersihkan kulit Anda dua kali sehari . Pastikan bahwa Anda menggunakan sabun pencuci muka ringan yang sesuai dengan jenis kulit. Mencuci wajah terlalu sering, terutama dengan produk kosmetik yang keras, dapat memperburuk jerawat."
Ia menyarankan untuk menghindari makanan olahan seperti roti putih dan mie karena sering menjadi pemicu timbulnya jerawat.
Masker lumpur tanah liat  juga bisa bermanfaat memerangi jerawat. Gunakan setidaknya setidaknya sekali atau dua kali seminggu. Ramuan ini akan membantu mengekstrak kelebihan sebum dan telah menjadi satu metode alami terbaik untuk mengobati
jerawat.
"Masker bawang putih hanya bisa diberikan selama satu jam sekali seminggu. Meskipun masker bawang putih akan membunuh bakteri penyebab jerawat, jangan menyimpannya terlalu lama karena dapat memperburuk kulit sensitif,." dia ditambahkan.

Masker campuran krim susu dan jus lemon juga bisa digunakan. Asam laktat dan asam sitrat dalam dua bahan alami ini membantu meringankan bekas luka.


sumber

Sakit Langka, Wanita Ini Nekat Aborsi 3 Kali

0

Selama bertahun-tahun, Suzanne Henke mendamba seorang anak dari pernikahannya. Namun, sebuah kelainan langka yang menyerang rahim saat hamil membuatnya nekat mengaborsi janinnya tiga kali.


Tanpa sepengetahuan sang suami, Suzanne selalu berfantasi kehilangan bayi akibat keguguran setiap kali aborsi.

Wanita 29 tahun ini menderita kelainan Hyperemesis gravidarum, atau dikenal dengan HG. Gangguan kehamilan parah ini hanya diderita satu wanita dari 100 kehamilan. Pakar medis pun belum mengetahui pasti penyebabnya.

Kondisi itu membuat kehamilannya seperti neraka. Tak seperti wanita yang tengah hamil muda dengan mual dan muntah. Morning sickness yang dialami Suzanne derita sangat ekstrim, bahkan melumpuhkan tubuhnya.
 
Ia bercerita bagaimana kehamilan pertamanya seperti penderitaan tak berujung. Morning sickness parah di bulan awal kehamilannya membuat dia tak mampu berpikir jernih.

Suzanne, yang kala itu berumur 22, mengetahui menderita HG setelah kehamilan pertamanya berumur 18 minggu. Enam minggu pertamanya
dilalui dengan gelombang rasa sakit.

Selama kehamilan, Suzanne sangat sulit mengasup makanan, bahkan air. Dalam sehari, ia dapat muntah hingga 40 kali. Tak heran ia mengalami dehidrasi parah.

Selama dirawat di rumah sakit, keadaan tak berubah. Bahkan perawatan dokter dan tambahan cairan tak membuat keadaannya membaik.

"Karena sangat sakit, saya terjatuh dari kasur ke lantai dan meringkuk seperti bola. Kepala serasa dipukul-pukul, tenggorokan saya penuh asam lambung dan saya terus muntah hingga tubuh saya basah," ia bercerita.

Suzanne pun menganggap kondisi itu membahayakan jiwanya,
ketimbang janin di kandungannya. Ia lantas mengaborsi bayinya di usia 11 minggu. Dia sembuh tapi dengan rasa bersalah.

"Tiba-tiba saya bisa berpikir dan sangat menyesali pilihan saya. Saya mencoba hamil lagi dengan harapan kehamilan kedua akan berbeda atau setidaknya tidak terlalu parah," ujarnya.

Enam minggu pertama pada kehamilan kedua ternyata sama menyiksa. Penderitaan membuatnya memilih mengaborsi kembali janinnya. Suzanne bersumpah tidak akan mencoba hamil lagi.

Namun, dua tahun berselang, dia kembali hamil. "Rasa sakit mulai sangat menyiksa di minggu kelima. Kali ini jauh lebih buruk dari sebelumnya. Saya muntah hingga 50 kali sehari yang membuatmu frustasi."
Pada usia kehamilan tujuh minggu, ia mengaborsi bayinya yang ketiga kali. Hubungannya dengan suaminya pun usai.
Di tengah kehancuran dan hidup dengan anti depresan, Suzanne kembali menemukan kekasih, Dion Henke, 37, di dunia maya pada 2005. September 2006, pasangan ini menikah.

Meski tak mau, dia mengiyakan keinginan sang suami yang sangat menginginkan buah hati. Tiga minggu setelah hamil, Suzanne menyesali keputusannya. April 2007, ia kembali menginap di rumah sakit dan harus diinfus.

Saking tak tahan, ia meminta agar mau mengaborsi janin. Suaminya yang juga dokter menolak keinginannya aborsi. "Aku mengatakan padanya menbenci dia dan bayi kami. Namun Dion mengatakan aku akan menyesal seumur hidup jika mengaborsinya."

Suzanne pun menjalani kehamilan sulitnya dengan lebih banyak dirawat di rumah sakit. Seringkali, ia membayangkan mengalami keguguran. "Rasa sakit yang saya alami sangat parah. Sampai-sampai saat melihat bayi saya untuk pertama kali lewat pindai USG, saya berpikir agar dia mati saja."

Minggu demi minggu kehamilan ia habiskan di tempat tidur rumah sakit. Merasa tak kuasa menahan rasa sakit, Suzanne nekat. Pada minggu ke-34, meminum sebotol minyak jarak dengan harapan dapat membebaskannya dari rasa sakit.

Sembunyi-sembunyi, ia mencampur minyak jarak dengan minuman ringan. Tindakan ini ia ambil agar sang bayi lahir enam minggu sebelum lahir normal.

Enam jam kemudian Suzanne kesakitan dan dibawa ke rumah sakit di dekat rumahnya di Sutton Coldfield. Buah hatinya, yang namai Stephen lahir dengan berat 1,8 kilogram.

"Setelah lahir, saya melihatnya begitu kecil dan tek berdaya. Saya berkata pada diri saya, yang saya lakukan bisa membunuh Stephen. Saya merasa jahat."

Stephen, kini berusia tiga tahun, tumbuh sehat dan bahagia. "Saya katakan  pada Stephen berulang betapa saya mencintainya. Saya tidak percaya saya pernah tak menginginkannya. Dia adalah anak yang sangat tampan. Dan, kami bertiga sangat bahagia sekarang."

Pasangan ini mencoba untuk memiliki anak lain, namun  Suzanne mengalami keguguran saat kehamilannya berusia empat bulan. "Mungkin itu cara tubuh saya untuk melindungi saya dari kehamilan yang lain."

Sang suami, Dion menyatakan dukungannya pada sang istri. "Saya sangat mencintai istri saya. Dan saya bangga padanya melihat keadaannya melalui kehamilannya yang terakhir."

Menurutnya, kehamilan akan membuat sang istri merasakan kesakitan parah. "Kehamilan membuatnya trauma dan sakit hati membawa. Saya tidak ingin mencoba mendapatkan anak lain lagi."
Sementara Suzanne masih merasa bersalah atas tindakannya di masa lalu. "Saya sangat malu dengan tindakan saya dahulu. Saya selalu memikirkan ketiga bayi yang saya gugurkan. Saya membayangkan memeluk mereka," ia menuturkan seperti dikutip dari People.
 

Agar Gaun Pengantin Muat, Nekat Diet Ekstrim

0


Semua calon pengantin ingin tampil sempurna di hari pernikahan mereka. Tak jarang, calon pengantin wanita melakkukan diet ketat demi mendapat tubuh sempurna di hari istimewa mereka. 

Demikian halnya dengan calon pengantin asal Somerset Inggris, Beth Wheeler. Setelah menerima pinangan kekasihnya, James, wanita 36 tahun ini nekat membuat baju pengantin 20 kali lebih kecil dari ukuran yang biasa ia gunakan.
Saat bertunangan, Beth berbobot 140 kilogram. Namun, ia memesan baju pengantin berukuran 12. Dalam waktu kurang dari setahun Beth harus melakukan diet ketat untuk mengurangi  63,5 kilo beratnya agar pas mengenakan gaun pengantin.
Demi mencapai ambisinya, Beth bergabung dengan komunitas pengontrol berat badan pada April 2009. Akhir Oktober 2010, ia sukses menurunkan hampir 63 kilogram. Lamaran sang kekasih memotivasi Beth agar lebih langsing di hari pernikahannya.
Dia mengubah pola hidupnya secara drastis. Makanan sehat menjadi kebutuhan utama.  Berolahraga dan gaya hidup sehat ia terapkan dalam keseharian. Hasilnya, empat hari sebelum pernikahannya di Halswell House  Bridgwater, Somerset, Beth tersenyum bahagia. Dia berhasil berubah dari seorang si ‘buruk rupa’ menjadi  putri cantik dengan gaun pengantin putih impian.
"Rasanya seperti sebuah prestasi yang sangat menyenangkan saya bisa mengenakan gaun pengantin. Pas di gaun ini seolah memberitahu saya bahwa saya harus melalui banyak hal untuk menjadi seperti sekarang dan menerima banyak pujian," tuturnya seperti dikutip dari Daily Mail.
"James telah sangat mendukung dan bangga atas semua usaha saya. Saya mulai berdiet sebelum kami bertunangan. Tapi setelah lamaran saya semakin termotivasi untuk mencapai tujuan saya."
Dalam pidato pernikahannya, James memuji penampilan cantik istrinya. "Ketika Anda menikah, Anda sering mendapatkan lebih dari yang Anda harapkan. Saya malah mendapatkan lebih sedikit," katanya berseloroh.
"Dia adalah seorang yang cantik luar dalam. Dan saya senang dengan keberhasilannya," ujarnya.
 

Protes, Bocah Laki-laki Pakai Rok Kesekolah

0

 
Chris Whitehead. Bocah laki-laki 12 tahun ini nekat mengenakan rok ke sekolah. Ia tak mengalami disorientasi seksual. Aksinya hanya sebagai bentuk protes menentang peraturan yang melarang murid laki-laki mengenakan celana pendek selama musim panas.

Balutan rok sepanjang lutut di tubuhnya jelas mengundang perhatian sejumlah guru dan 1.368 murid yang menghadiri apel pagi di sekolahnya, Impington Village College, tak jauh dari Cambridge.

Selama musim panas, sekolah mewajibkan murid laki-laki untuk mengenakan celana panjang. Bagi Chris, memaksa murid laki-laki menjalankan kebijakan itu bisa memengaruhi konsentrasi dan kemampuan belajar.

"Saat musim panas, murid perempuan boleh mengenakan rok pendek, tetapi murid laki-laki tidak diperkenankan memakai celana pendek. Kami pikir ini mendiskriminasikan anak laki-laki, " katanya, seperti dikutip dari laman Orange.

Ibu Chris, Liz Whitehead, 50, berkata, "Saya senang Chris berani mengambil tindakan atas apa yang ia anggap benar, yang benar-benar menyentil sekolah. Saya sangat bangga dia cukup berani untuk mengenakan rok ke sekolah untuk apa yang ia yakini.”

Kepala sekolah Robert Campbell mengatakan, kebijakan mengenai larangan mengenakan celana pendek diterbitkan setelah melalui rapat konsultasi bersama perwakilan murid laki-laki, guru, dan orang tua pada 2009.

"Kebijakan seragam kami selalui didahului dengan konsultasi signifikan dan ini merupakan peraturan khas sebagian besar sekolah di Cambridgeshire dan konsensus itu selalu kami laksanakan," kata Campbell.


Rahasia Hidup Wanita Tertua di Dunia

0

Guinness World Records mencatat Maria Gomes Valentim sebagai wanita tertua di dunia. Usia wanita ini 114 tahun 313 hari, lebih tua 48 hari dibanding pemegang rekor sebelumnya, Besse Cooper dari Monroe, Georgia, Amerika Serikat.


Dalam situsnya, Guinness World Records memverifikasi Valentim sebagai wanita kelahiran 9 Juli 1896 di Carangola, negara bagian tenggara Minas Gerais, Brazil.

Menikah pada 1913, wanita yang dikenal dengan sebutan 'Grandma Quita' itu memiliki satu anak, empat cucu, tujuh cicit, dan lima anak dari cicitnya. Sang suami juga hidup hingga usia 100 tahun.

Meski harus menggantungkan hidup di kursi roda, Valentim masih terlihat bugar di usianya yang begitu lanjut. "Dia bilang dia hidup lama karena selalu menjaga hidupnya dan tidak mencampuri hidup orang lain," ujar sang cucu, Jane Ribeiro Moreas, yang telah berusia 63 tahun, seperti dilansir Daily Mail.

Selain menghindar dari stres, Valentim juga menjaga gaya hidup sehat dengan rajin mengonsumsi roti gulung dengan buah. Meskipun sesekali, ia masih memanjakan diri dengan meminum wine.

Moreas menambahkan, neneknya juga sangat gemar menyantap feijoada, hidangan nasional Brazil berupa sup kacang hangat dengan potongan babi asin, serta kue chicken empanada yang disajikan dengan saus panas.

Kepala editor Guinness World Records, Craig Glenday, mengatakan bahwa Valentim merepresentasikan sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya di Brazil. "Menerima pengakuan seorang wanita yang lahir pada masa pemerintahan Ratu Victoria adalah hal yang luar biasa, untuk wanita Brazil itu merupakan nilai lebih," ujarnya.

Keluarga Valentim berharap pemberian gelar tersebut dapat membantu mereka keluar dari masalah finansial. Karena, dana pensiun dan bantuan kesehatan yang mereka terima selama ini tidaklah cukup untuk membayar asuransi kesehatan swasta.