Pada Oktober 1993, sebuah surat dikirimkan Putri Diana kepada sahabatnya. Isinya sangat mengejutkan, sang putri merasa terancam oleh orang-orang terdekatnya.
"Suamiku merencanakan 'kecelakaan' mobilku. Rem blong atau cedera kepala serius," demikian isi surat itu. Empat tahun kemudian, 31 Agustus 1997, Diana tewas dalam sebuah kecelakaan mobil di terowongan Paris, Prancis. Kekasihnya, Dodi Al Fayed dan supir, Henry Paul ikut tewas bersamanya.
Sebuah ramalan tragis yang yang terbukti --demikian adegan awal film dokumenter, 'Unlawful Killing'. Sebuah film yang ingin menyampaikan pesan bahwa kematian Diana tak wajar. Ia dibunuh.
Namun, hingga kini tak ada satupun yang dipersalahkan atas kematiannya. Kendati kecurigaan mengarah ke keluarga Kerajaan Inggris, tak ada satu pun dari mereka yang diperiksa. Tak ada yang berani.
Adalah Keith Allen yang kembali mengangkat kisah hidup Diana --yang awalnya indah bak putri negeri dongeng menikah dengan pangeran, tapi hidupnya berakhir tragis.
Film ini jadi kontroversi karena menayangkan foto hitam-putih Lady Di yang diambil beberapa saat setelah mobil Mercedes yang membawanya menabrak sisi pembatas dalam terowongan. Meski tak berwarna, foto menyedihkan Diana yang sedang meregang nyawa memperlihatkan dengan jelas rambut pirangnya.
Foto tersebut adalah hasil bidikan paparazzi --juru foto penguntit kaum tersohor-- yang juga jadi biang kerok kematian Princess of Wales.
Film tersebut akan diputar di seluruh dunia, namun tidak di Inggris, kampung halaman Diana. (art)
0 komentar:
Posting Komentar